Vinir Slicing
Vinir merupakan lembaran tipis kayu yang dihasilkan melalui beberapa proses mesin. Ketebalannya pun bervariasi tergantung dari fungsi dan pemakaiannya. Vinir yang digunakan untuk lapisan akhir sebuah plywood (multipleks) atau papan buatan lainnya biasanya cukup tipis namun berkualitas baik terutama dari sisi estetika atau keindahan
Arah serat kayu dan jenis permukaan vinir yang diperlukan oleh konsumen mempengaruhi metode penyayatan kayu menjadi vinir. Oleh karena itulah saat ini terdapat beberapa metode untuk mendapatkan bentuk serat kayu tertentu dan juga untuk memperoleh nilai ekonomisnya.
Dari sebatang log vinir harus melalui beberapa proses sebagai berikut:
Debarking
Proses pertama untuk vinir adalah pengupasan kulit kayu hingga bersih.
Conditioning
Log ‘direbus’ atau steaming dengan uap air panas atau air panas sehingga menjadi lunak untuk memudahkan penyayatan vinir.
Charging
Batang log di masukkan ke mesin yang berfungsi untuk membuat log sebundar mungkin. Termasuk pemangkasan bagian-bagian log agar didapat rendemen yang baik.
Lathing
Proses pengupasan Log. Terdapat berbagai metode penyayatan antara lain rotary slice, quarter slice, flat slice, plain slice, half-round slice dan rift slice.
Pada metode rotary, kayu log masih tetap dibiarkan utuh sesuai bentuk aslinya. Lalu kayu log tersebut diletakkan pada sebuah poros pemutar (penampangnya) untuk kemudian diputar sesuai arah radial kayu. Rotary slice memungkinkan untuk menghasilkan vinir kayu sepanjang mungkin dengan lebar lembaran vinir sesuai dengan panjang kayu log. Tentu saja untuk mendapatkan hasil terbaik perlu dilakukan pemilihan kayu log yang simetris dan bentuk penampang log yang bundar.
Quarter slicing, penyayatan dilakukan searah jari-jari log (tegak lurus dengan lingkaran tahun) sehingga serat vinir lurus dan seragam. Pada metode ini log dibelah dahulu dengan metode quarter sawn (lihat artikel tentang metode pembelahan di sini).
Flat/Lengthwise; slicing yang dilakukan sejajar arah panjang serat tanpa memperhatikan arah radial atau tangensial sehingga serat yang dihasilkan bervariasi. Cara ini tidak diproses pada sebuah log melainkan balok kayu yang telah digergaji.
Plain, penyayatan dengan arah sejajar lingkaran tahun dan log yang diproses dibelah sedemikian rupa sehingga permukaan lingkaran tahun tetap dipertahankan. Jenis serat vinir berupa motif kembang sesuai dengan pergerakan lingkaran tahun pada kayu.
Half-Round slicing hampir sama dengan metode Plain namun pada posisi log yang berputar sehingga hasil permukaan vinir lebih berserat lurus daripada Plain slicing yang lebih banyak berupa serat kembang (melengkung dan kurva).
Rift Slicing, hampir mirip dengan metode Quarter namun pisau dimiringkan sedikit dengan posisi jari-jari log. Cara ini membuat serat vinir menjadi lurus dan halus.
Clipping
Vinir (terutama dari metode rotary) dipotong-potong sesuai ukuran tertentu dan sekaligus memisahkan vinir yang baik dengan membuang bagian vinir yang cacat/defects.
Sorting
Proses ini biasanya dilakukan secara manual dengan memisahkan jenis vinir berdasarkan kayu Gubal, kayu Teras ataupun grade vinir. Sekaligus pula vinir ditumpuk dengan kategori tersebut sebelum kemudian dikeringkan.
Pengeringan Vinir
Karena diproses langsung dari log berarti vinir masih dalam keadaan basah dengan kadar MC yang tinggi. Sama halnya dengan kayu, vinir juga perlu dikeringkan hingga mencapai kadar MC yang ditentukan dengan menggunakan mesin khusus untuk pengering vinir.