Rindu Ini
Jika rindu adalah api yang menyala-nyala, mungkin aku sudah menjadi arang dibuatnya…
Jika rindu adalah petir yang membahana, mungkin aku telah tuli mendengarnya…
Bila rindu adalah air bah yang perkasa, niscaya aku tenggelam didalamnya…
Dan bila rindu laksana hutan belantara, maka hilanglah aku tersesat selamanya…
Tapi bukan, bukan rindu itu yang aku punya…
Rindu ini laksana sel surya dengan jutaan voltasenya, mengisi tiap panas teriknya hari dengan energi untuk digunakan saat malam tiba…
Rindu ini bagaikan aliran air tiada henti, menghilangkan dahaga sembari menanti saat makan besarnya…
Rindu ini seperti tiupan angin senja, penanda saatnya kembali berjumpa setelah sekian lama terpisahkan Laut Jawa…
Ya, rindu ini untuk kalian semua: Dinda Cinta, Kakak Asma, dan Dek Aisya…
(Sampit, 2016)