Ditumbalkan Itu Menyakitkan
Beberapa hari terakhir bersliweran informasi dan screenshot dari apa yang diyakini sebagai pembahasan kenaikan tunjangan PNS di lingkungan Kementerian Keuangan selain DJP. Setelah sebelumnya mencoba mencari celah melalui Tunjangan/Biaya Mobilitas, kali ini adalah dengan memanfaatkan pengali Tunjangan Kinerja (Tukin). Angkanya cukup fantastis, dengan opsi kenaikan terkecil adalah 400% dengan nilai sekarang. Alhamdulillah apabila ‘saudara sepupu’ di organisasi Kemenkeu ini turut merasakan perbaikan remunerasi.
Namun yang disayangkan, beredar pula screenshot pesan yang berisi “biarkan yang terblow up DJP saja”. Pesan ini ditengarai disebarkan agar proses pembahasan kenaikan Tukin tidak terganggu seperti pengalaman pembahasan Tunjangan Mobilitas sebelumnya yang terungkap ke publik. Dahulu DJP dicibir dan dihujat atas kenaikan Tukin (yang realisasinya jauh panggang dari api), namun ternyata mereka yang mencibir diam-diam berusaha menaikkan pula, plus menumbalkan DJP sebagai tamengnya. Shame on you!
Jadi makin kuat feeling bahwa DJP di Kemenkeu ini dijadikan ‘sapi perah’ dan ‘kambing hitam’ saja, bahkan kadang menjadi ‘kelinci percobaan’ kebijakan yang aneh-aneh. Kenaikan Tukin diharapkan sebanding dengan kenaikan target. Bila ternyata DJP masih menjadi kambing hitam atas kegagalan Kemenkeu mengelola perencanaan fiskal, maka jangan harap kami akan berdiam diri. Pajak Sosial Media Team (PAKSOMET) akan beraksi. Let them know this:
Taunt us, and you will regret.
Dare us, and you will fail.
We do not forgive.
We do not forget.
Expect us!