Musim Baru Telah Tiba!

Musim SPT-an telah tiba. Ini adalah hajatan rutin tahunan bagi para pegawai pajak, dimana hampir semua sumber daya kantor difokuskan untuk satu hal: Kepatuhan pelaporan SPT Tahunan. Saya analogikan pencapaian Kepatuhan (SPT) itu layaknya liga sepakbola. Dalam satu musim ada banyak tim yang bermain untuk mendulang poin (IKU). Dan dalam sebuah tim sepakbola, ada yang bagiannya menyerang, ada yang bertahan, dan ada yang menjembatani keduanya. Ketiga fungsi ini harus berfungsi dengan baik agar dapat menciptakan gol dan memenangkan pertandingan serta mendulang poin penuh, dan tentu saja gol yang melalui proses yang cantik selalu menjadi nilai tambah bagi penonton.

Dalam analogi ini, tugas menyerang ada di bagian teman-teman yang turun lapangan, jemput bola, mendatangi langsung ke lokasi-lokasi Wajib Pajak yang akan di-collect pelaporannya. Tim ini harus klinikal dan memiliki tehnik yang mumpuni dalam duel one-on-one dengan Wajib Pajak agar pelaporan SPT dapat diraih. Pemain menyerang harus dapat menganalisa dan memanfaatkan kelemahan individual lawannya agar dapat melewati hadangan lawan dan menceploskan bola ke gawang lawan.

Kewajiban bertahan ada di satgas penerimaan SPT di gedung KPP. Ini untuk ‘menerima gempuran’ pelaporan yang hasil dari ‘serangan balik’ kegiatan tim jemput bola. Tidak selalu Wajib Pajak yang didatangi bersedia dan bisa melaporkan SPT Tahunannya pada saat itu juga. Wajib Pajak akan berkunjung ke KPP untuk melaksanakan kewajiban perpajakannya tersebut. Nah, stamina yang baik, konsentrasi yang terjaga hingga peluit akhir, serta keahlian menambal ‘lubang pertahanan'(kekurangan pelayanan) penerimaan SPT adalah karakteristik utama pemain handal di lini ini. Pemain harus sabar menghadapi tekanan, meski kadang melakukan percobaan pelanggaran saat diperlukan. Inovasi-inovasi yang out-of-the-box dan sedikit menguji batas terkadang perlu dipersiapkan untuk menangani situasi yang tidak biasa. Tetap harus hati-hati, VAR mengintai dan mengamati setiap aksi para pemain di lapangan.

Nah midfielder/gelandang ada di pundak siapa? Fungsi ini ada di pundak bapak/ibu eselon 4. Di pundak pemimpin-pemimpin ini ritme dan strategi diorkestrakan; mau ‘menyerang’ darimana, mau ‘bertahan’ bagaimana. Apakah hendak bermain dari kaki ke kaki dengan tiki-takanya Spanyol sehingga sedap dipandang? Atau akan bermain kick-and-rush selayaknya sepakbola Inggris medio 90-an? Ataukah akan bermain selayaknya timnas Italia dengan pertahanan grendelnya yang mashyur? Semua terserah pengatur tempo permainan, tentu saja dengan melihat komposisi dan skill kawan setim yang selapangan dengannya.

Trus eselon 3-nya ngapain? Tentu saja merumuskan grand strategy dan formasi yang dibutuhkan setelah mendapatkan umpan balik dari tim pelatih maupun para pemainnya sendiri. Tugas pemain adalah putting a right pass/header/shoot on the right place and right time, sedangkan tugas pelatih adalah placing the right player on the right position. Kegagalan penempatan dengan menempatkan bek di depan gawang lawan msialnya, akan berakibat peluang-peluang emas tersiakan dengan tendangan yang tidak akurat. Atau menempatkan striker pada posisi pertahanan akan membuatnya sering lupa untuk mlakukan track terhadap pemain lawan yang menjadi tanggung jawabnya sehingga mengancam gawang sendiri. Maka dari itu player assesment menjadi poin yang krusial dalam memilih pemain yang akan dimainkan di dalam lapangan.

Apapun strategi yang digunakan, tujuannya hanyalah satu: memenangkan pertandingan dan mendapatkan 3 poin. Karena di akhir musim nantinya, hanya tim yang memenangkan poin paling banyaklah yang akan menjadi juara liga. Selamat bertanding!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *